DESTINASI WISATA MANGROVE DI KELURAHAN WONOREJO, KECAMATAN RUNGKUT, KOTA SURABAYA
1. Dimensi Pariwisata
A. Dimensi Lingkungan
Kondisi Lingkungan yang berada di wisata Mangrove adalah terdapat adanya tanaman bakau tumbuh dipesisir dan paling banyak dijumpai pada batasan antara muara pantai dengan sungai. Ciri-ciri tanaman bakau ini adalah hidup dengan berkelompok dalam jumlah yang banyak, memiliki akar yang besar dan memiliki buah. Di pantai banyak para petani menanam tanaman bakau, karena manfaatnya yang banyak bagi kelangsungan pantai ditempatnya. Selain itu tanaman bakau juga dapat membuat suasana sekitar pantai menjadi lebih indah. Dimana para wisatawan bisa duduk santai diatas kapal kecil sambil memutari kawasan hutan bakau. Selain itu tanaman bakau juga memiliki manfaat yang penting bagi kehidupan di sekitar lingkungannya.
B. Dimensi Ekonomi
Pengembangan kawasa konservasi menjadi ekowisata mampu memberikan peluang kerja terhadap masyarakat lokal wonorejo. Masyarakat lokal memiliki peluang kerja untuk berjualan di sentra PKL dan menjadi karyawan yang ikut mengelola ekowisata. Dalam hal ini sebagai orang yang membantu membersihkan kawasan ekowisata khususnya mangrove.
C. Dimensi Sosial
Kehidupan sosial di kawasan mangrove Wonorejo adalah adanya bakti sosial pada masyarakat setempat maupun kelompok pengelola mangrove dengan menanam bakau di area muara agar ekosistem laut bisa terjaga dan mengurangi abrasi.
2. Sumber Daya Pariwisata
A. Sumber Daya Alam
Lokasi Geografis pada Kelurahan Wonorejo berbatasan dengan Kelurahan Keputih dibagian Utara, dibagian Timur Selat Madura, dibagian Selatan Kelurahan Mendokan Ayu dan dibagian Barat Kelurahan Mendokan Semampir dan Kelurahan Panjaringansari. Luas Wilayah Kelurahan Wonorejo adalah 6,48 km2.
Mangrove merupakan konservasi alam yang berupa tanaman yang diambil dari alam ditemukan pada kawasan muara. Mangrove menjadi salah satu solusi yang sangat peting untuk mengatasi bebagai masalah lingkungan terutama untuk mengatasi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh rusaknya habitat untuk hewan.
B. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia pada destinasi wisata mangrove Wonorejo yaitu sebagai kelompok tani yang membantu mengelola dan merawat tanaman bangkau kemudian terdapat
3. Sarana prasarana pariwisata
Sarana yang ada di destinasi wisata Mangrove Wonorejo diantaranya: Fasilitas Tempat peribadatan seperti Mushola, Fasilitas Persampahan, Kamar mandi/Toilet
4. Wisatawan
Wisata Mangrove Wonorejo terdapatan Wisatawan yang tergolong dari Wisnus dan mancanegara, namun kebanyakan wisatawan yang berada di destinasi wisata mangrove Wonorejo adalah Wisnus
5. Pengelolaan pariwisata dan kelembagaan
· Dinas Pariwisata Kota Surabaya
Sebagai pihak pemangku kebijakan pada sektor wisata di Kota Surabaya
· Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Wonorejo Mangrove
Sebagai pihak penggerak sadar wisata pada skala masyarakat di lingkungan wilayah destinasi
· Dinas Pertanian dan kehutanan Kota Surabaya
Sebagai pihak yang bertugas untuk melaksanakan urusan pemerintah dibidang pertanian dan kehutanan.
· Kelompok Tani Mangrove
Sebagai Pihak Mengelola dan merawat mangrove di Wonorejo, Surabaya
6. Dampak pandemi pada lokasi destinasi wisata
Berdasarkan Pemerintahan Provinsi Jawa Timur akan mengevaluasi hari pertama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Surabaya Raya sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19, Pelaksanaan PSBB mulai digelar pada tanggal 28 April 2020 di Surabaya dan berakhir pada 11 Mei 2020 (Nasional.tempo.co).
Kawasan Ekowisata Mangrove Wonorejo, Mulyorejo, Surabaya, pada 24 Juni 2020 Telah kembali dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan bagi pengunjung dimasa trasisi new normal. Protokol Kesehatan tersebut diantaranya dengan penerapan one gate system atau pemberlakuan satu jalur. Karena itu dilakukan agar pengunjung atau wisatawan tak saling berpapasan untuk mencegah penularan virus Corana atau Covid-19. Protokol Kesehatan di wisata Mangrove Wonorejo akan lebih diperketat lagi mulai dari wajib memakai masker, cuci tangan dan pengukuran suuhu tubuh menggunakan Thermal gun untuk pengunjung, lalu jumlah pengunjung hanya dibatasi 400 orang di wisata mangrove Wonorejo, Surabaya.
Sumber Refrensi:
Mega Widiyah Wati (2017). Strategi Pengolaan Ekowisata Mangrove Wonorejo Berdasarkan Preferensi Stakeholder. Tugas Akhir. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2017
Ana, C. 2015. 12 Manfaat Hutan Mangrove bagi Keidupan Manusia. Diakses pada November 21, 2017
surabaya.tribunnews.com/2020/06/24/ekowisata-mangrove-wonorejo-surabaya-kembali-buka-protokol-kesehatan-diperketat
Google Image, 2020